Kamis, 27 Juni 2013

Kenali kontaminasi silang -> hidup sehat



Apa tuh Cross contamination atau kontaminasi silang? Kontaminasi silang adalah proses transfer atau berpindahnya pathogen (bakteri jahat) dari satu tempat atau makanan ke lokasi lainnya. Mungkin para pembaca pernah melihat adegannya di acara masterchef season satu. Kalau gak salah salah satu kontestannya pakai talenan atau board yang sama untuk motong udang dan sayuran. Nah, kasus ini mengakibatkan si jurinya sampai gak mau makan hidangannya.

Sebenernya berapa bahaya sih kontaminasi silang itu? Yang namanya bakteri jahat banyak banget. Apalagi Indonesia adalah negara tropis yang lembab. Semakin disenengin bakteri tersebut untuk berkembangbiak. Sebutlah, Salmonella sp yang umumnya menjadi biang kerok kontaminasi silang. Salah satu gejala yang umum diderita adalah diare atau mual dan muntah (gampang kaan..).
 Buruknya, pathogen bisa bergerak sangat mudah kapanpun itu. Mereka bisa menyebar dari makanan atau tangan yang tidak dicuci sebelum menyiapkan makanan, peralatan masak, atau makanan lainnya.

Kontaminasi silang dapat terjadi dalam poin manapun dalam proses perjalsanan makanan. Tapi, tenang semua. Kalau kita tahu bagaimana dan dimana biasanya terjadi pasti mudah untuk mencegahnya. Nah, ada beberapa garis besar untuk melakukannya menurut Asosiasi Restoran Nasional:

1. Memisahkan alat-alat
Menggunakan alat yang terpisah sesuai jenis makanannya. Misalkan, satu set talenan, alat masak, dan wadah untuk pangan unggas. Satu set lengkap untuk daging mentah dan terakhir untuk sayuran. Adanya warna yang berbeda pada papan dan alat masak membantu banget untuk memisahkan alat tersebut. Misalkan, anda dapat menggunakan warna kuning untuk ayam mentah, merah untuk daging mentah, dan hijau untuk sayuran.
source: taiwantrade.com


Note: hati-hati, bakteri pada ayam lebih mudah menyebar daripada daging lho.








2. Membersihkan dan menyanitasi
Membersihkan dan menyanitasi semua permukaan area bekerja, peralatan masak setiap selesai bertugas. Ketika anda akan memotong ayam mentah misalnya, tidaklah cukup hanya mengguyurnya dengan air mengalir. Untuk mencegah pathogen seperti Salmonella sp dari makanan yang terkontaminasi, anda harus melakukan tiga tahap yaitu mencuci, membilas, dan menyanitasi setiap alat yang digunakan. Ketahui pembersih dan penyanitasi yang digunakan setiap melakukan pekerjaan.

3. Menyiapkan makanan pada waktu yang berbeda
Jika anda melakukan penyiapan bahan pada meja yang sama, untuk menyiapkan jenis makanan yang berbeda seperti daging mentah, ikan, unggas, serta makanan siiap saji pada waktu yang berbeda. Sebelumnya jangan lupa, anda harus membersihkan dan menyanitasi permukaan alas kerja dan peralatan penyiapan makanan untuk setiap produk. Misalkan, untuk menyiapkan makanan saji dapat dilakukan sebelum makanan mentah. Hal ini dapat meminimalisir potensi kontaminasi silang.

4. Membeli bahan makanan yang sudah disiapkan
Membeli makanan yang sudah dikemas dan dipotong di pasar bisa menjadi satu alternatif. Anda dapat membeli makanan yang sudah dibumbui sehingga selain lebih praktis, kesempatan bakteri untuk kontaminasi silang lebih sedikit. Tapi jangan lupa ya untuk jeli juga terhadap toko yang menjual bahan yang jadi ini.
source: veganbackpacker.com











Sekilas, praktek untuk keseharian di atas memang terasa ribet. Apalagi kalau diterapkan di rumah. Saya pun masih dalam pembelajaran dalam melakukannya. Kalau dipikir-pikir, biaya ke dokter atau membeli obat lebih mahal lho dibandingkan punya tiga talenan. Jadi mulailah dari yang terkecil dahulu. Misal talenan untuk daging dengan sayur dibedakan, jadi minimal punya dua dan setiap mau ganti memotong dari daging ke sayur dicuci dengan sabun terlebih dahulu. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar