Senin, 28 September 2015

Ulak ulak (38-100)


Ulak ulak. Di daerah Jawa Barat lebih dikenal dengan karedok. Makanan yang berasal dari timur Indonesia ini memiliki bahan sayuran seperti kacang panjang, daun kemangi, kol, dan ketimun. Jika karedok, khas dengan sayuran lenca, namun tidak pada ulak ulak.

Perbedaan yang menonjol lagi adalah pada bumbu kacang yang digunakannya; Jika karedok menggunkan kacang tanah, maka ulak ulak menggunakan kacang kenari. Pada resep yang saya buat, saya menggunakan kacang mede yang sudah digoreng. Selain itu, penggunaan asam jawa dan jeruk cui juga menjadi bahan penyegar pada bumbu sehingga ketika dimakan bersama dengan sayuran, rasa aromatik daun kemangi dan segarnya asam semakin mencampur.

Salah satu tips makan enaknya, adalah dengan menggunakan kerupuk. Saya yang tidak begitu suka salad khas Indonesia, begitu lahap memakan panganan ini.



Sabtu, 26 September 2015

Sambal Raja (37-100)


Pagi di Hari Minggu, biasanya sarapan yang tersaji di meja adalah nasi goreng. Atau bisa jadi ketupat sayur maupun bubur ayam. Tetapi hari ini saya membuka kembali buku Pak Bondan. Tampaknya sambal raja tidak terlalu pagi untuk disantap dengan nasi putih hangat yang pulen. Apakah itu sambal raja?

Sambal ini adalah makanan khas kutai. Sambal ini lebih kerap di telinga kita dengan nama balado. Sayuran yang ada di dalamnya meliputi kacang panjang dan terong ungu. Bedanya, telur yang biasanya bulat dan di balado, di sambal ini sudah dipotong atau dicacah. Sehingga ketika memakan sambal ini, semua rasa sudah tercampur menjadi satu. Antara potongan bawang merahnya, renyahnya kacang panjangs dan terong, serta umami dari dari lezatnya putih atau kuning telur.

Salah satu tips yang saya temukan untuk melahap makanan ini adalah menggunakan kerupuk putih. Jadi seperti dibuat topping di atasnya. Perpaduan kriuk dan gurihnya sambal ini membuat saya tidak bisa berhenti makan. Bahkan yang biasanya saya hanya sekali sarapan, tadi jadi tambah sampai dua porsi.

Selamat mencoba

Minggu, 20 September 2015

Sambal Lu'at in Trial



Sambal lu'at merupakan sambal khas dari NTT yang menjadi teman makan se'i atau daging asap. Apakah komposisi dari sambal lu'at ini? Namun sebelumnya, apakah Kamu pernah coba sambal dabu dabu? (yang harusnya lebih familiar). Menurut saya, secara komposisi mirip dengan sambal dabu dabu namun keduanya menggunakan zat asam yang berbeda.

Jika dabu dabu menggunkan perasan jeruk nipis dan tomat sebagai zat rasa asamnya. Sambal lu'at menggunakan belimbing wuluh atau jeruk nipis yang diris tipis tipis sebagai pemberi rasa asam. Kemudian perbedaan yang paling mencolok adalah pemberian minyak. Jika dabu dabu menggunakan minyak panas sebagai dresing terakhirnya, tetapi sambal lu'at tidak menggunakannya sama sekali.

Berikut adalah resep sambal lu'at yang saya praktekan
4 cabai rawit merah iris tipis
1 tangkai daun bawang
daun kemangi
3 buah jeruk sambel (jeruk purut) dengan ukuran kecil diiris tipis-tipis
Garam secukupnya

Semua bahan saya masukkan ke dalam toples selai, kemudian saya kocok berulang kali. Sehingga garam dan asam dari jeruk nipis akan bereaksi mencampur rasa pedas dari aroma dari bahan lainnya.

Lucu juga rasanya memakan mentah mentah jeruk sambel, yang biasanya hanya dipakai perasan airnya saja di sambal ulek. Adanya irisan daun kemangi membuat rasa sambal ini menjadi sangat unik. Rasa pedas lebih berasa ketika saya selesai makan, dibanding sewaktu ada di dalam mulut.
Ke depannya, mungkin saya pingin mencoba jika jeruk tersebut digantikan dengan belimbing wuluh. Resep lain juga mengatakan ditambah dengan daun siba. Daun siba itu apa ya? please lemme know.






Kamis, 17 September 2015

Hummus


Hummus, makanan yang berasal dari di negara sekitaran Turki, Palestina, dan tetangga tetangganya.  Secara harafiah, hummus adalah kacang chickpea.  Namun, saat ini lebih dikonotasikan sebagai pasta yang terbuat dari berbagai macam bahan. Salah satu bahan yang mendominasinya adalah kacang. Pasta ini dibuat dengan jumlah yang banyak, kemudian dinikmati sebagai saus celupan. Tekstur hummus pada umumnya lembut dan berminyak (dari minyak zaitun), sangat cocok jika dinikmati dengan roti naan atau roti pita yang dipanggang.

Pertama kali saya mencoba hummus, ketika Kakak saya mengajak sekeluarga untuk makan di Turquiz yang berada di bilangan Senopati, Jakarta Selatan. Satu set Hummus yang disajikan memiliki tiga varian rasa (tentunya dibuat dari tiga jenis kacang yang berbeda). Menurut saya yang setiap hari makan nasi sebagai makanan pokok. Agak sedikit aneh untuk melahap hidangan ini. Karena yang ada di benak saya, misalkan hummus adalah makanan pokok Indonesia, rasanya seperti kerupuk yang dicocol dengan bumbu pecel (karena bahan dasarnya kacang juga kan ? ) -> mulai berimajinasi.

Lalu, ketika saya sedang libur, timbul rasa penasaran cara membuat hummus. Akhirnya, saya coba mencarinya disitus youtube seperti biasanya. Pada intinya, hummus tidak memiliki takaran yang saklek untuk komposisi bahannya. Jika ingin mengolahnya dengan cara tradisional, bisa saja kita menggunakan ulekan dan cobek. Tetapi, kacang chickpea yang dijual di Indonesia, sudah dalam bentuk kalengan, yang berarti memiliki tekstur lunak. Keuntungan tekstur yang lembut ini, kamu bisa membuatnya dengan blender atau food processor. Tidak perlu capek capek membuat hummus seperti mengulek sambel.

Bahan untuk membuat hummus banyak tersedia di supermarket besar. Kamu bisa mendapatkannya dalam bentuk yang sudah dikalengkan. Ada roasted chick bean, white bean, garbanzo, dan lainnya. Favorit saya adalah paduan antara baked white bean merek lokal (karena murah) dan ubi cilembu yang sudah dipanggang. Kemudian dipadukan dengan daun ketumbar. Rasanya memang sangat aromatik dan tidak terlalu ke arab araban. Namun, saya tidak bisa berhenti mencocolnya dengan roti pita maupun tomat ceri. Enak sekali rasanya.

Berikut resep hummus favorit saya
1 kaleng roasted baked bean yang sudah dikeringkan
1 cup kecil yoghurt plain
100 gram ubi cilembu yang sudah dipanggang
1 sdm bubuk kari
Daun ketumbar
Garam dan merica
3 sendok makan minyak zaitun

Cara mengolah
Masukkan semua bahan ke dalam food processor. Haluskan hingga tercipta tekstur yang lembut
dan rasa yang Anda inginkan.

Ssst... Kalau Kamu sudah bisa buat sendiri, coba saja cek di zomato berapa harga hummus di restoran sana. Pasti kamu bakal bangga sama diri kamu sendiri.

Selamat hari Jum'at :)

Senin, 14 September 2015

Crispy Veggies



Sayuran yang baik adalah yang diproses dengan waktu yang tidak lama. Apabila dimakan mentah, ada beberapa kandungan zat gizi yang penyerapannya tidak seefekti dibandingkan pangan sudah diolah. Contohnya seperti vitamin A (karoten). Nah, tetapi, tapi nih...  Sayur yang ini enak banget.

Ceritanya bermula ketika saya dan dua teman saya berencana makan di salah satu restoran di Gandaria City. Restoran tersebut memiliki makanan utama ayam dengan saus spesialnya. Sewaktu kita memasuki area makan dan akan memesan, si pelayan menanyai kita, "mau menunggu tidak?".

Spontan, kita langsung tanya, apa sebabnya kita harus menunggu. Si pelayan menjawab jika ada meeting di dalam area kitchen dan lama menunggunya sekitar 15 menit. Karena waktunya masih relevan, kita lanjut untuk memilih menu yang akan dipesan.

Sewaktu kita akan memesan, kita ditanya lagi hal yang sama (dengan waktu menunggu yang lebih lama). Tentunya kombinasi antara lapar dan menunggu bukanlah hal yang baik. Akhirnya saya menanyakan, apa yang sebenarnya menghambat proses pemasakan. Dan ternyata, ada kerusakan pada kompor, jawab si Mbak. Laah, kalau begini, mending bilang alasan yang benar dari tadi, jadinya kita tidak di-PHP-in.

Akhirnya kita berpindah ke restoran peranakan punya Ismaya yang berada di lantai 1. Kita memilih makan tengah dimana lauk pauk dimakan bersama-sama. Salah satu makanan yang kita pesan adalah kailan dengan bumbu hongkong. Setelah menunggu, ternyata kailan yang disajikan tidak seperti kailan biasa. Teksturnya krispi atau renyah seperti nori. Yang kalau digabung dengan bumbu apapun pasti enak.

Teringat dari situ, saya coba coba googling mencari rahasia apakah yang mereka gunakan. Namun tidak banyak orang yang mengolah sayuran menjadi krispi. Kalau diingat ingat lagi, makanan ringan dari jawa barat, keripik bayam kan juga renyah. Tetapi bukan renyah seperti itu yang saya inginkan.

Akhirnya, saya mencoba menelaah video video youtube yang mengunggah makanan asia dengan cara digoreng. Satu hal yang saya dapatkan adalah, mereka selalu menggunkan canola oil atau ground nut oil. Jarang sekali, bahkan tidak pernah saya mendengar mereka menggunakan minyak kelapa seperti yang kita gunakan di Indonesia. Salah satu alasan di balik penggunakan minyak canola dan ground nut adalah titik didih yang lebih tinggi dibandingkan minyak yang lain.

Voila, saya gunakan minyak canola untuk menggoreng bayam yang sudah disiangi tanpa bumbu apapun. Hasilnya? Renyah banget seperti nori. Kayanya gak perlu yaa beli nori lagi kalau sudah bisa masak seperti ini (ya beda juga kalii...). Setelah ditiriskan, kita hanya perlu memberikan seasoning dengan garam. Baiknya sih, garam seperti rock salt atau pink salt.

Oke, selamat mencoba

Minggu, 13 September 2015

Chicken Stroganoff


Chicken stroganoff. Hidangan yang satu ini,  belum pernah saya coba di restoran atau rumah makan. Sebenarnya, saya pingin sekali membuat resep yang satu ini semenjak dahulu. Akan tetapi, begitu melihat resepnya menggunakan krim, cheese cream, atau sour cream (intinya yang menggunakan krim) langsung lah saya kesampingkan dahulu. Mungkin kalau bahan tersebut langsung habis tidak masalah. Tetapi, sering kali hanya setengah dari kemasan yang saya pakai. SIsanya, ya terpaksa harus berakhir di tempat sampah karena sudah tidak enak.

Nah, tetapi ada satu supermarket yang saya temukan menjual barang mendekati expired date dengan harga miring. Bagusnya lagi, hamper setiap minggu, barang tersebut selalu ada. Supermarket itu bernama Bali Gourmet yang berada di bilangan Pasaraya Blok M. Jarak expired date nya bisa dua minggu dari tanggal yang ada. Harganya lima puluh persen dari harga awal. Nah, kemudahan dan kemurahan ini lah yang mengajak saya kembali memasak menu baru dengan menggunkan berbagai macam krim.

Resep yang saya gunakan untuk membuat resep ini, didapat dari Gordon Ramsay. Kalau ada yang mau mencoba, bisa googling pasti langsung ketemu. Nah, salah satu bahan dari resep ini menggunkan white wine. Karena saya tidak mengonsumsi alkohol, maka saya ganti dengan perasan jeruk lemon.
Untuk mencoba memasak resep ini tergolong mudah. Selain ayam, sayuran yang digunakan mudah ditemukan di supermarket, seperti jamur dan kacang kapri. Ayamnya sendiri pada awalnya dibumbui dengan bubuk paprika atau kalau di youtube akan disebut smoked paprika. Nah, bubuk paprika ini memberikan rasa sedikit pedas dan warna merah yang kuat pada ayam. Kalau kamu suka rasa pedas, bisa ditambahkan dengan bubuk cabai.


Namun, ada satu tahap yang saya tidak lakukan pada resep ini, yaitu memasak german spatzele. 
Kalau dilihat lihat, spatzele mirip dengan cheese stick. Dan cukup memakan waktu bagi jika ingin membuatnya.  Spatzele ini ditabur di atas Chicken Stroganoff begitu akan disajikan. Jadi semacam kerupuk asinnya. Dimana ayamnya sedikir gurih dengan saus stroganoff yang agak masam ditambah dengan renyahnya spatzele. Kombinasi stroganoff dengan kekayaan tekstur semakin lezat jika disajikan dengan potato wedges atau mashed potato.