Kamis, 30 Januari 2014

Pecak Ikan Gurame (20-100)


Pecak gurame merupakan salah satu makanan yang menantang buat saya. Alasannya karena saya pernah mencoba sebuah masakan pecak gurame di bilangan Buncit Indah atau Jati Padang, tetapi rasanya ya biasa biasa saja. Maka dari itu saya penasaran nih membuat pecak gurame yang ada di resep buku Pak Bondan.

Di resep Pak Bondan, pecak gurame yang ada menggunakan kacang tanah dan mede sebagai bumbunya. Tanpa berpikir panjang saya langsung mengolah sesuai dengan bahan resep dan instruksi cara pembuatannya. Setelah dibuat dan dirasa rasa, mengapa ini jadi seperti bumbu pecel madiun? Rasa kencurnya sangat terasa sekali. Dan lebih cocok jadi condiment ayam goreng atau ikan lele goreng yang ada di pinggiran jalan.

Rabu, 29 Januari 2014

Lampah kuning (19-100)


Lempah kuning, makanan yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Sajian ini khas sekali dihidangkan apabila kita sedang berwisata ke Belitung. Kekuatan dari makanan ini berasal dari nanas dan terasi asal Belitung. Rasa segar berasal dari parutan atau potongan nanas, sedangkan rasa gurihnya sendiri muncul dari ikan dan terasi.

Pertama kali saya mengetahui resep lempah kuning ketika saya mengikuti Cooking Class dengan Chef Edrian Chia (eh bener gak ya?). Chef ini suka muncuh di salah satu acara Metro TV. Basic dari dia adalah chinese cooking karena pernah belajar disana. Tetapi di Indonesia sendiri, beliau pernah mengembangkan makanan khas Belitung hingga diundang oleh Ahok.Oleh karena itu salah satu masakan yang dia ajarkan kepada peserta adalah lempah kuning ini.

Selasa, 28 Januari 2014

Tumis Pakis (18-100)


Pakis adalah kerabat dari tanaman paku-pakuan yang berkembang biak dengan cara menyebar sporanya. Tanaman ini kerap diolah menjadi makanan di daerah Sumatra dan Kalimantan. Biasanya, daerah Padang dan Pekanbaru mengolah tanaman ini menjadi gulai. Sedangkan daerah Banjar mengolah tanaman ini menjadi aneka tumis tumisan. Menurut anneahira.com, daun pakis memiliki kandungan vitamin C dan kalsium yang cukup tinggi sehingga baik untuk dikonsumsi untuk sehari hari.

Karena tanaman ini tidak familiar untuk diolah di Pulau Jawa, makanya banyak kerancuan orang dalam mengolah sayuran ini. Sewaktu saya ke supermarket, tersedia dua jenis paku tanpa nama dan jenis yang bisa kita bedakan. Perbedaannya, paku yang kiri memiliki jari jari daun yang lebar dan batang yang lebih berbobot. Sedangkan paku yang ada di sebelah kanan memiliki daun yang lebih tipis, rapat, dengan batang yang kecil tetapi lebih keras.



Senin, 27 Januari 2014

Kembung Betelok (17-100)


Ayam kodok merupakan cerminan yang paling mirip menggambarkan kembung beletok. Walaupun sebenarnya saya sendiri belum pernah masak langsung ayam kodok sih hehe. Kembung beletok ini adalah panganan khas Bangka Belitung dimana sudah sangat jarang disajikan, makanya harus dipopulerkan nih sama ibu ibu muda setidaknya.

Mengapa saya bilang mirip dengan ayam kodok?

Minggu, 26 Januari 2014

Udang Asam Pedas (16-100)


Makanan memiliki efek jangka pendek dan panjang kepada siapa yang memakannya. Maka dari itu ada peribahasa yang mengatakan 'you are what you eat'. Kebiasaan orang menyukai sesuatu makanan mempengaruhi identitas dan kehidupannya. Apalagi di ilmu kuliner Cina dan India, sifat makanan dibagi menjadi dua jenis. Kalau di Cina, hitam dan putih, sedangkan di India, panas serta dingin. Maka dari itu prinsipnya adalah kita mesti pintar pintar menyeimbangkan suhu yang panas dan dingin tersebut.

Panas atau terlalu hitam untuk seseorang tidak baik karena bisa jadi hawa menggebu gebu atau marah marah membuat orang tidak nyaman. Begitu juga dengan hawa yang terlalu dingin. Kalau ada yang bersikap terlalu dingin kepada kita juga tak enak toh.

Sabtu, 25 Januari 2014

Sop ikan Batam (15-100)


Temans, siapa yang belom pernah sih makan sop ikan di Indonesia. Apa? Kalian baru nyobain sop kaki kambing, sop ayam, dan sop jagung ? Malu lah seharusnya kalian. Negara kita punya berhektar hektar laut yang di dalamnya penuh dengan biota laut lho. Dan kalau sudah dimasak menjadi makanan rasanya pasti enak enak. Nah, jadi setelah baca artikel ini harus nambah pengalamannya memakan jenis sop ikan hasil laut.

Sop ikan batam adalah makanan yang pasti orang cari kalau ke sana. Cabang cabangnya sudah banyak sih bertebaran di provinsi lainnya. Ibarat gudeg di Jogja, sop ikan Batam menjadi makanan yang wajib kalau kita pergi kesana, Apabila kita makan di tempatnya, juga ada appetizers seperti otak otak ikan yang memiliki rasa legit dan gurih dengan paduan sambel kacang yang rasanya enak banget. Eh ini kenapa gua jadi promo resto Yongkee Sop ikan Batam yak?

Minggu, 12 Januari 2014

Gulai ikan salai (14-100)



Salah satu cara untuk mengawetkan makanan adalah dengan cara mengasap. Sehingga kondisi masakan tersebut akan hilang kandungan airnya dan tidak memiliki tempat berkembangnya mikroba. Ikan salai adalah salah satu ikan yang diawetkan dengan cara di asap. Jenis ikan salai yang biasanya berasal dari Sumatra ini bisa dibuat dari ikan lele, ikan patin, baung, toman, dan selais. Yang pasti asalnya berasal dari air tawar.

Sebenarnya yang saya tahu, ikan ini banyak diproduksi di daerah Pekanbaru. Tetapi di buku Pak Bondan malah masuk ke bab kuliner Sumatra Selatan dimana ikan salai dibuat menjadi gulai. Aroma ikan ini sebelum dimasak adalah bau asap tentunya. Dengan tekstur yang sudah kering dan tipis maka ikan ini baik jika disimpan di kulkas sebelum diolah.

Rabu, 08 Januari 2014

Daun kari (Murraya koenigi)

sumber: wikipedia
  Pohon kari (Murraya koenigii) adalah tanaman tropis-sub-tropis dalam keluarga Rutaceae. Tanaman ini asli dari India dan Sri Lanka. Mungkin kalau tebak tebakan saya, ada saudagar india yang berlayar hingga ke Selat Malaka kemudian berlabuh di Aceh. Sehingga banyak juga tanaman ini digunakan dalam kuliner Aceh.

Daunnya digunakan dalam banyak masakan di India dan negara-negara tetangga. Sering digunakan dalam kari, daun umumnya disebut dengan nama "daun kari", meskipun mereka juga diterjemahkan sebagai "daun mimba manis" dalam kebanyakan bahasa India (sebagai lawan dari daun nimba biasa yang pahit). Kalau dalam bahasa Indonesianya memiliki nama lain salam koja atau temurui.  Sepertinya daun inilah yang suka disalah kaprahkan menjadi daun ganja karena baunya sangat eksotik dan membuat makanan menjadi lezat sekali.

Arsik Ikan Mas (13-100)


Panganan khas Batak ini sudah terkenal kemana mana, namanya arsik ikan mas. Kalau ditelaah cara memasaknya seperti pepes yaitu dikukus. Bedanya, kalau di daerah sunda, ikan masnya dikukus dengan daun pisang. Sedangkan arsik ini dimasak dengan cara ditim pada wajan. Supaya nggak lengket, pada alas wajan dilapisi potongan kacang panjang, sereh, dan lokio terlebih dahulu supaya nggak lengket.

Ada cerita dibalik saya membuat ikan arsik ini. Sewaktu saya membeli andaliman dan bunga kecombrang di Pasar Minggu, saya sempat menanya sama inang yang jualan. Bu,gimana kalau saya ganti ikannya jadi gurame soalnya durinya banyak kalau ikan mas. Nggak enak dek, dipresto aja ikannya jadi bisa dimakan. Presto, iya juga sih, akhirnya saya menanyakan ke Mbak Ani, apakah kita masih punya panci presto. Dan voila, panci prestonya ada dan gak pernah dipake.

Selasa, 07 Januari 2014

Ayam Pinandar (12-100)

Olahan ayam khas Batak ini katanya Pak Bondan sih jarang ada di menu menu lapo atau restoran batak. Alasannya karena resep aslinya menggunakan darah ayam. Untuk pemegang agama islam, darah diharamkan. Katanya sih dengan adanya tambahan darah di masakan membuat rasanya menjadi semakin gurih dan sedap. Ya kalau diulik ulik lagi dalam darah kan memang terkandung protein yang seharusnya memang bisa membuat gurih.

Ayam pinandar yang saya masak tentu saja tanpa menggunakan darah ayam. Kalau dipikir pikir bumbu yang ada di atasnya bisa diibaratkan sebagai saus layaknya pecel. Tetapi kandungan utamanya adalah hati ayam yang diblender dan dicampur dengan santan. Hati ayam sudah memiliki rasa gurih dari lemaknya. Begitu juga dengan santan. Jadi buat apa mesti ditambah bumbu penyedap atau darah ayam.

Minggu, 05 Januari 2014

Kare Kameeng (11-100)


Kambing yang dalam bahasa Inggris adalah goat merupakan mamalia berkaki empat, bunyinya mengembik, dan memilki bau prengus yang khas. Kambing dan domba adalah dua hewan yang berbeda. Kalau kambing, gak punya bulu yang bisa dibuat wol. Selain itu, lemaknya lebih banyak dan berbau.

Tidak begitu banyak kuliner di indonesia yang memakai daging kambing. Umumnya dimasak menjadi sate, gulai, tongseng, kare, atau disop kakinya. Sepertinya memang masyarakat kita tidak begitu suka mengonsumsi hewan ini. Apalagi banyaknya klaim yang memvonis daging ini banyak mengandung kolesterol.

Saya sendiri bukan penikmat daging kambing. Menurut saya banyak yang tidak bisa mengolahnya menjadi daging yang empuk, gak bau, dan meresap bimbunya. Salah satu pengalaman saya, ya karena pernah makan sate kambing yabg masih bau prengus. Makanya saya bingung kalau ada yg bilang olahan daging kambing enak kalau masih ada bau prengusnya. Hadeh menurut saya sih malah salah besar.