Sabtu, 14 Juni 2014

Jus sayur

Jus sayur? Yuck..

Pernah baca komik Kobo chan? Sebuah komik karya Masashi Ueda tentang anak laki laki dan kehidupan sehari harinya. Pernah saya ingat, dimana Kobo berusaha kabur waktu Ayahnya membuat jus sayuran. Di otak saya, apa enaknya ya jus sayuran itu? Sehat iya? Tapi.. tapi...

Persepsi saya terhadap jus sayur memburuk. Saat itu usia saya masih 9 tahun dan tidak sengaja mengambil jus tomat kalengan di sebuah supermarket. Harganya belasan ribu rupiah, dimana harga normal minuman sari buah komersial lain adalah tiga ribuan. Ibu saya kaget dan marah karena sudah mahal dan  pasti tidak akan dihabiskan. Benar saja, rasa jus itu sangat aneh. Tidak ada gulanya sama sekali. Lebih mending makan tomat potongan yang diberikan gula pasir dibandingkan jus tomat kaleng kayak begini.

Sekian lama waktu berjalan, saya tidak pernah mencoba minum jus sayuran kembali. Hingga saya melihat beberapa akun instagram mengupload foto jus sayur yang terbuat dari kale.

Warnanya hijau tua dan menarik mata yang memandangnya.

Pensaran banget, saya mencari ke salah satu swalayan horangkayah di Jakarya, seperti apa itu kale. Kale ternyata dijual di dalam bouquet plastik dengan harga 80ribuan karena harus diimport.

"Bah, ini mah memding buat beli daging sapi."

Dengan bersungut sungut saya keluar dari toko itu dengan tangan kosong.

Di perjalanan pulang, saya mencari info tentang kale. Dan ternyata, kale itu adalah kailan.

Eng ing eng... yaoloh.. :(
itu mah gw tau..

Tapi penampilan fisiknya memang agak berbeda sih. Kailan yang kita biasa konsumsi disebut Asian kale. Dimana fisiknya lebih besar, walaupun asian kale juga ada versi mininya yang kerap kita sebut baby kailan.

Awal awal saya mencoba memblender kailan dengan lemon. Rasanya? Yuck, langu banget. Padahal uda disaring. Akhirnya saya coba dulu rebus kailan kemudian menambahkan apel, dan lemon untuk menetralisir si rasa langu. Walau masih disaring tetapi saya sungguh kaget dengan rasanya. Tidak ada rasa langu yang terdeteksi oleh indra pengecap saya.

Yang ada adalah paduan rasa yang sangat kompak, sangat enak, dan  segar. Salah satu efeknya adalah BAB menjadi lebih lancar dan untuk orang seperti saya yang kurang asupan sayur buah, menjadi salah satu alternatif yang cocok dengan metode seperti ini.

Selamat mencoba :)

Sabtu, 12 April 2014

Rawon (36-100)


Sup hitam dari Jawa Timur adalah rawon yang dicanangkan menjadi makanan jalanan favorit di Indonesia. Warnanya yang hitam menjadi daya tarik sekaligus daya tidak menarik untuk sebagian orang. Padahal kalau dipikir pikir, sushi juga dibalur dengan nori yang hitam. Tapi bisa dibuat sangat menarik dengan warna warna crab stick yang padahal imitasi. Harusnya rawon juga bisa ditata dengan cantik ya dengan kerupuk warna warni kimia yang macem macem itu hehehe.

Warna hitam yang ada pada rawon dihasilkan melalui kluwek. Kluwek sendiri adalah biji dari tanaman kepayang atau bahasa latinnya  Pangium edule Reinw. Buah dari tanaman ini merupakan salah satu dari banyak tanaman yang berbahaya jika dikonsumsi. Kandungan asam sianida di dalamnya dapat membuat efek toksik hingga si pengonsumsi meninggal dunia.

Entah bagaimana sejarahnya, kluwek direbus dan ditanam dalam tanah yang ditutup dengan daun pisang selama empat puluh hari. Darimana ilmu ini berasal? Sepertinya sangat menarik ya kalau ada ilmu sejarah makanan. Karena cara ini sangat tidak praktis dan kalau dipikir pikir, desperate banget orang zaman dahulu bela belain mengonsumsi kluwek sampai harus menunggu satu bulan lebih.

Jumat, 11 April 2014

Hiroshima Okonomiyaki



Makanan jepang, mudah dan gak ribet. Rasanya dominan asin. Kekurangannya, bahannya mahal mahal hehe. Di tempat saya bekerja, ada swalayan Papaya yang khusus menjual barang barang dan kebutuhan orang jepang. Sangat mudah sekali membeli bahan masakan yang ada di swalayan ini. Nah, kalau resepnya saya paling suka nonton channel youtube cooking with dog. Dimana ada seorang emak emak yang masak sama anjing nya Francise.

Menurut saya masakan yang dibuat sama Ibu itu terlihat mudah dan simpel. Kalau lihat saat dia masak, kesan rapi, apik, dan sangat sistematis sangat bisa dirasakan. Karena videonya juga udah banyak,. jadi tinggal pilih sendiri mau masak yang mana.

Kemarin aja saya pingin masak okonomiyaki. Kalau diindonesiakan seperti bakwan tapi dalam ukuran besar dan dimasak untuk porsi sendiri. Sudah banyak gerai di Jakarta yang menjual makanan ini bersamaan dengan takoyaki. Okonomiyaki ini sendiri sebenarnya gampang banget buatnya, cuma mesti ada dua bahan yang harus ada. Yaitu saus okonomiyaki dan abon bonito atau ikan cakalang.

Nah, kalau dua bahan itu udah ada, tinggal sayurannya aja yang tinggal disesuaikan dengan selera. Tapi kubis harus selalu ada sih kalau saya lihat lihat. Setelah itu, masak sesuai dengan selera. 

Ada satu okonomiyaki style yang agak berbeda dan saya coba pagi ini yaitu okonomiyaki gaya hiroshima. Dimana di dalamnya ada mie dan ditutup dengan telur. Sewaktu melihat videonya, terlihat agak ribet, tapi waktu dilakuin ternyata mudah kok. Yang penting wajannya gak lengket dan menggunakan dua spatula / codet supaya mudah membolak balikkan si okonomiyakinya.

 Fyi untuk mie yang saya pakai, dari indomie biasa aja. Dan untuk pengganti sakenya saya menggunkan campuran cuka apel, sirup jagung, dan garam. Hasilnya enaaak banget.. Pokoknya menu ini bisa dijadikan menu sarapan yang sempurnah.

 

Kamis, 10 April 2014

Judulnya buat sambel Bu Rudi sendiri

 Sambel, makanan penyerta atau condiment yang gak pernah gua bisa tinggalin. Banyak orang yang mengharuskan adanya condiment ini selama dia makan. Ada yang harus dibubuhi kecap manis di nasinya, saus tomat, mayonaise, tabasco, dan lain lain. Salah satu cerita yang lucu adalah, salah seorang ibu pejabat yang entah siapa, kerap selalu membawa irisan cabe rawit kemanapun untuk makan. Bahkan ke pesta pesta besar dan acara resmi. Ya, kalo ketahuan agak aneh aja gitu maksudnya.

Sambel bu rudi adalah salah satu sambel yang nendang dan nagih banget kata saya. Sayang, sambelnya diimpor dari Surabaya dan harganya agak mahal aja gitu. Biasanya dijual sama udang goreng kecil kecil yang krispi dimana kita makannya sama sambel itu. Saking pedes dan nendangnya, jadi tuh sambel bisa diirit iritt hehe. Buat yang belum tahu sambel Bu Rudi itu kayak apa. Bentuknya mirip kayak sambel korek. Jadi simpel banget dengan minyak yang meluber kemana mana.

Nah, terbersit lah untuk menunggu mood tantangan 1010 bondan project membumbung lagi, saya coba membuat home made sambel Bu Rudi. Dengan berbekal searching google resep dari NCC, akhirnya saya menemukan resep yang ideal dan pas. Berikut adalah bahan dan teknik membuatnya:

Bahan:
Cabai rawit kecil kecil yang warna kuning dan oranye
Bawang merah
Vetsin, garem, gula
Perasan Jeruk Nipis
Minyak Barco

Takaran bahan di atas intinya disesuaikan aja banyaknya. Komposisi satu banding satu. Minyaknya harus menenggelamkan semua isi bahan dan harus BARCO. Karena minyak ini akan membeku di suhu yang rendah.

Cara membuat:
Panaskan minyak dalam wajan hingga mendidih dan timbul asap
Bersihkan cabe dan bawang merah dan ulek kasar (jangan diblender)
Masukkan dalam wadah anti panas. Kalo saya sih teflon. Lalu bubuhi perasan jeruk nipis, vetsin, garam, dan gula.
Tinggal tuang minyaknya ke dalam panci berisi sambel yang sudah dicampur tadi. Diamkan dan coba rasanya, Biasanya sih suka kurang asin kalo kamu gak pakein vetsin.


Nah, mudahkan. Ayo buat sambel sendiri.

Senin, 07 April 2014

Soto ayam (35-100)


Soto ayam, panganan Indonesia yang berkuah kuning. Asal warna kuningnya didapatkan dari rempah kunyit. Saya sangat menyukai soto ayam yang sejak dulu menjadi makanan yang ada tiap bulan di rumah. Biasanya selain ada ayam dan bihun, Mbak Ani selalu menambahkan perkedel kentang dan keripik kentang tipis tipis yang di goreng home made. Hasilnya akan menciptakan satu varian soto yang sangat enak.

Ketika saya buka buka buku si Pak Bondan, ternyata resep generiknya sama. Hanya saja protein yang ada di buku lebih lengkap dengan menggunakan telur ayam rebus. Sebelumnya saya sudah pernah memasak soto ayam langsung dari Mbak Ani. Biasanya yang menjadi kelemahan adalah di teknik mengulek bumbu. Setelah itu saya terlalu cepat menumis pasta bumbu tadi. Sebelum semua bumbunya tertumis rata, sudah saya angkat. Sehingga semua rasanya belum keluar sempurna ketika dimasak di dalam air panas.

Ayam yang enak sebenarnya adalah ayam kampung. Tetapi kalau kamu punyanya ayam negeri, yasudah diinapkan saja sotonya semalam. Niscaya rasa bumbunya akan lebih pekat dan wenak. Resep soto ayam generik yang ada di buku menurut saya sih mudah dan enak.

Oiya, ternyata saya pernah membuat video contest dengan soto ayam ini. Linknya bisa dilihat di section video yang ada di atas. Sayangnya belum beruntung masuk jadi pemenang. Kalau dilihat lihat, masih amatir banget buat videonya. Norak lah.

Minggu, 30 Maret 2014

Garang Asem (34-100)



 Garang asem, makanan yang pastinya memiliki rasa asem lah ya. Akan tetapi, nama ini pasaran banget. Banyak makanan yang menggunakan nama ini entah kenapa. Jadi, Pak Bondan juga menyalahkan nomenklatur penamaan makanan ini supaya ada suatu standar ketika orang menyebutkan nama garang asem itu makanan yang seperti apa. Jujur, yang di otak saya terbayang adalah daging yang menggunakan cabai dan belimbing wuluh, eh tetapi yang dimaksud disini adalah ayam.

Jumat, 28 Maret 2014

Rujak Petis Non Cingur (33-100)



Cingur dalam bahasa indonesia berarti bibir sapi. Selain sapi, ada juga bibir ikan yang dimasak yaitu ikan malas. Entah bagaimana ceritanya sampai ada orang yang bisa coba coba mengolah bibir sapi ini untuk menjadi makanan. Yang kedua adalah petis. Olahan fermentasi udang menjadi bumbu udang yang nantinya menjadi suatu pasta untuk diolah lagi. Petis ini hampir mirip dengan terasi, tetapi memiliki rasa yang lebih manis dan warna yang gelap. FYI, hal itu didapatkan dari penambahan gula jawa pada pengolahan petis.

Banyak orang yang tidak menyukai makanan dengan petis. Menurut sudut pandang saya sih, karena membuat makanan tidak menarik dengan warnanya yang hitam dan baunya yang menyengat. Padahal cukup banyakan masakan Indonesia yang mengunakan petis seperti kupat magelang, tahu petis, tahu gunting, dan lain lain.

Ayam Lodoh (32-100)


Ayam lodoh, makanan yang berasal dari Jawa Timur ini sepertinya belum pernah saya makan deh. Padahal banyak keluarga saya yang berasal dari Jawa Timur. Menurut buku sih, lauk ini dimakan dengan nasi uduk. Mungkin saja dibuat suiran kecil sehingga saya jadi lupa kalau pernah memakannya. 

Sekilas dari warna dan bahan, ayam lodoh agak mirip dengan opor atau kari. Tapi ada bumbu yang ditambahkan sehingga rasanya menjadi lebih spicy yaitu kencur dan jinten. Rasa gurih dan kentalnya bumbu diperoleh dari santan yang ada pada masakan ini. Untuk memperoleh cita rasa yang lebih yummy, seharusnya ayam lodoh menggunakan ayam kampung. Namun, secretly speaking karena masalah budget, jadi saya pakainya dada ayam fillet ya hehe. Selain lebih banyak yang bisa dimakan, menurut saya masakan ini tidak begitu butuh kaldu dari dagingnya.

Kamis, 27 Maret 2014

Nasi Goreng Babat (31-100)

Nasi goreng babat yang gak ditata
 Nasi goreng babat yang populer ini berasal dari Jawa Tengah. jujur saya bukan pencinta jeroan atau dalaman hewan. Jeroan ini adalah, organ pencernaan yang notabene nya kaya akan segala sumber penyakit dan kaya akan nilai gizi lemak. Contohnya adalah usus, babat, limpa, hati, ampela, paru, jantung, kulit, dan otak.

Di rumah, dua organ yang paling populer adalah hati dan empela. Hati dalam bahasa inggris adalah liver, sedangkan kalau empela tuh apa ya? Ada yang bisa kasih ide? Biasanya hati suka dibuat menjadi sambel goreng, atau digoreng deepfried. Begitupun juga dengan ampela. SIsa dari jeroan, terkadang suka diolah dengan masakan soto betawi.

Rabu, 26 Februari 2014

Gurame Pesmol (30-100)

Tantangan terakhir di Bulan Februari ini sangat membingungkan. Tadinya saya ingin memasak udang yang dibuat tekwan. Tapi bumbunya banyak dan harga udang cukup mahal. Akhirnya saya putuskan untuk memasak ikan gurame sewaktu libur. Itu juga sampe dibela belain datang ke sebuah supermarket yang sudah mau tutup.

Tukang ikannya menolak untuk membersihkannya. Yah, daripada mood saya untuk masak turun lagi. Jadi saya beli saja kondisi ikan tersebut hidup hidup dari akuariumnya. Sewaktu sampai rumah ikannya masih megap megap dan menggoncang plastik. Saat itu sudah jam setengah sebelas. Dengan sangat minta maaf, saya menyimpan ikan itu di dalam freezer (dalam keadaan hidup) untuk dibersihkan  keesokan harinya. (maaf ya ikan..)

Pepes Ikan Mas (29-100)


 Bicara soal pepes, pasti ikan mas lah yang paling enak. Pepes sendiri adalah cara memasak dengan membalut makanan tersebut dengan alas seperti daun dan dimasak dengan cara di uap. Karena ikan mas punya duri halus yang banyak, maka seperti biasa, saya memasaknya dengan cara dipresto. Sehingga semua bagian ikannya bisa dimakan.

 Memasak pepes ikan mas sebenarnya mudah. Biasanya yang membuat orang malas adalah mengulek bumbunya saja. Kalau diulek pastinya akan membuat tekstur bumbu menjadi pasta yang lebih halus. FYI saya tidak punya food processing sih. Tetapi kalau pakai blender hasilnya kurang halus dan ikatan antara bumbunya sepertinya kurang kerasa.

Senin, 24 Februari 2014

Nasi Goreng Piritan (28-100)


Nasi goreng. Salah satu makanan yang katanya sih, semua orang Indonesia harus bisa buat, instead of mie instan ya. Jadi, nasi itu sangat versatile, kalau di Eropa ada pasta yang bisa dibumbu saus putih, saus merah, saus pesto, tumis aglio olio. Nasi goreng juga sama kok. Bedanya diiringi dengan protein yang ada di dalamnya. Misal nasi goreng ayam, telur, kambing, ati ampela, kornet keju, sosis, dan masih banyak lainnya. Nah, kalau nasi goreng piritan yang berasal dari Jawa Barat ini sudah pernah denger belum?

Jadi piritan itu jika disambung dengan kata nasi goreng adalah isi perut ikan. Tapi namanya gak kece aja kalau di tenda tenda ada tulisan nasi goreng jeroan ikan. Nah, makanya dinamakanlah piritan. Jadi isi perut ikan yang dipakai bisa dari ikan mas atau gurame. Karena di buku menggunakan ikan mas, yowis lah saya hantam aja sekalian. Toh, ikannya akan saya masak sebagai pepes ikan di resep ke 29 hehe. 

Goropa Woku Blanga (27-100)

\

Daging kepiting beku yang saya beli khusus untuk masak mie aceh ternyata bersisa banyak. Tak pendek akal, saya membuka buka makanan yang menggunakan daging kepiting supaya bisa cepat digunakan. Karena apabila makanan sudah terbuka dari kemasannya, mau itu disimpan di tempat beku kembali, pasti akan mempengaruhi kualitas makannya. Baik rasa, tekstur, atau aroma.

Ketemulah dengan makanan dari Manado yang bernama Goropa Woku Blanga. Makanan yang berbumbu seperti woku ini berbahan dasar kepiting. Saran dari Pak Bondan sih, seharusnya menggunakan kepiting yang fresh. Akan tetapi, apa daya lah kalau masih ada yang bisa digunakan, hehe. Jadi saya kembali memakai daging kepiting frozen sisa itu.

Woku blanga ini memiliki kuah yang pedas sebenarnya. Hanya untuk penyajian, agar tampak seperti kepiting, jadi saya menyusun sedemikian rupa seperti hewan aslinya. Makanan ini segar dan pedas bumbu karena adanya campuran dari cabai, tomat, air lemon, dan sereh, Penambahan daun kemangi membuat daya rasa woku semakin dapat.

Sayangnya, ketika saya memasak Gorupa ini, entah kenapa hari itu agak terkantuk. Akibatnya, wajan yang saya pakai agak oleng dan menyebabkan kuahnya sedikit berkurang, Selain itu, karena kepitingnya juga tidak fresh, sehingga mana mungkin mengeluarkan air sebanyak yang fresh. Hal ini juga yang mengurangi keenakan hasil akhir makanan yang saya buat.

Namun, dengan bumbu yang sudah ada di buku, memberikan paduan rasa yang enak untuk dibuat sendiri di rumah. Yang penting, semua bumbunya jangan ada yang dihilangkan. Selamar mencoba.

Rasa: 3.9 dari 5
Tingkat kesulitan memasak: Mudah
Tingkat kesulitan bahan: Sulit (kepiting terkdang musiman)
Modifikasi resep: Tidak terlalu diperlukan

Senin, 17 Februari 2014

Dorr !! Bunyi Ledakan Mie Celor (26-100)


Sekilas kalo saya lihat gambarnya gak terlalu beda yah dengan mie instan, hehe. Oke, inilah Mie Celor salah satu kuliner berbahan dasar mie khas Sumatra Selatan. Celor didapatkan dari kata celup, ya dalam pembuatannya, mie yang ada dicelup ke dalam air mendidih agar lunak kemudian dimasukkan ke kaldu.

Yang membuat beda kaldunya dengan mie yang lain ternyata adalah variasi bumbunya. Saya pun sempat search di google membuktikan kalau resep yang ada di buku tidak salah. Kaldu untuk membuat kuah mie celor didapatkan hanya dari saripati kepala dan kulit udang tanpa bumbu seperti bawang merah atau putih sama sekali. Padahal kita tahu sendiri kalau sumber kotoran pada udang terletak pada kepalanya. Hehe, tapi mungkin kalau untuk kaldu saja tidak masalah kali ya.

Jumat, 14 Februari 2014

Mie Aceh yang Mesti pake Kepiting (25-100)


Mie Aceh, makanan jalanan yang berasal dari provinsi yang menjunjung tinggi syariat islam. Biasanya tiap daerah punya sajian khas mie nya masing masing. Di Palembang ada mie celor, di Belitung ada mie atep, di Bandung ada mie kocok, dan kalau di Jakarta mungkin mie abang abang nasi goreng kali ya?

Apa yang membuat Mie Aceh ini spesial? Biasanya sih karena memakai protein kepiting yang membuat rasa gurihnya tambah maknyus. Saya sendiri belum pernah bepergian ke Aceh. Hanya saja ketika jalan jalan ke Medan beberapa tahun yang lalu. Diajaklah kami sekeluarga untuk makan di Mie Titi Bobrok yang menjual Mie Aceh. Ada yang rebus, goreng, dan basah. Saya sudah agak lupa bagaimana tepatnya rasa dan keenakan mie yang waktu itu saya makan. Soalnya benar benar uda keblinger banget sama makanan Medan yang enak dan ajib ajib.

Satu kata kunci untuk rasa yang pasti dikenal kalau makan Mie Aceh adalah: Spicy

Senin, 10 Februari 2014

DIgoda Gado Gado (24-100)


Masakan yang harganya saat ini lagi berfluktuasi menigkat juga. Selain seafood ternyata ada juga makanan yang naik harga bahan bakunya. Apakah itu? Jawabannya adalah sayuran. Ketika musim penghujan, banyak sayuran yang terlalu banyak air sehingga membusuk, atau tidak dapat bertahan lama setelah dipanen. Efeknya, kualitas sayuran jadi menurun, suplai sedikit, harga meningkat, dan tukang sayur keliling rumah saya saja sampai tidak berani menjualnya karena kualitas yang jelek.

(23-100) Gulai Itiak Lado Mudo


Gulai bebek bahasa Indonesianya. Makanan khas padang yang masih kental akan santan, medok bumunya, dan pedas efek sampingnya. Lagi-lagi saya harus membeli bebek, yang notabene-nya pasti saya bakal dapet yang kecil, berdaging tipis, dan lebih mahal dari ayam. Dan hal tersebut dibuktikan benar kembali memang ketika membeli bebek kali ini. Tidak ada yang menjual bebek dalam bentuk potingan. Sehingga saya punya whole body yang harus dimasak.

Bebek yang saya dapat, fresh banget dari hidup sampai dipotong potong menjadi 10 bagian. Jadi ya saya datang ke pasar, dealing harga, kemudian menunggu bebek itu kiranya setengah jam untuk mendapatkan bebek yang agak bersih. FYI membersihkan bulu bebek itu lebih sulit dibandingkan bulu ayam. Kesimpulannya memasak bebek memang serba nyebelin dan gak praktisnya mengolahnya.

Rabu, 05 Februari 2014

Mahalnya tuna pangek (22-100)


Musim hujan membuat banyak masyarakat yang kalang kabut. Khususnya bagi penduduk pesisir dan perkotaan. Penduduk pesisir tidak bisa mengarungi lautan karena hujan badai. Lamanya bisa berbulan bulan. Mereka menyebutnya dengan musim angin barat. Bahkan kalau arusnya sangat tinggi, daerah tersebut bisa sampai terisolir. Kalau sudah kejadian seperti ini, mereka hanya bisa mengandalkan ikan yang diperolah dari sekitar pulau atau pasokan sebelum terjadinya angin barat. Sedangkan masyarakat perkotaan menjadi sulit karena akses jalan yang tertutup, kebanjiran rumah, hingga menyebarnya berbagai macam penyakit seperti demam, diare, bahkan leptospirosis.

Senin, 03 Februari 2014

Dendeng Baracik (21-100)


Dendeng identik dengan daging yang diiris tipis, digoreng, dan pedas karena taburan sambal. Kali ini saya tertantang dengan resep dendeng baracik yang menggunakan cabai hijau sebagai bumbu utamanya. Karena dendeng yang umum biasanya adalah dendeng balado dengan sambal irisan bawang dan cabai merah yang digoreng.

Sebelum memulai memasak, saya cermati dan mengalami sedikit kebingungan di dalam proses memasaknya. Rumah makan yang didatangi Pak Bondan tampaknya memiliki resep rahasia sampai ditulis kalau beliau ngintip masuk ke dalamnya. Untuk membuat dagingnya empuk, rumah makan tersebut menjemur kemudian menggantungnya di ruangan yang penuh uap. Waduh, saya gak kebayang alat apa selain pengukus yang bisa membuat daging saya diuapin kalau begitu.

Kamis, 30 Januari 2014

Pecak Ikan Gurame (20-100)


Pecak gurame merupakan salah satu makanan yang menantang buat saya. Alasannya karena saya pernah mencoba sebuah masakan pecak gurame di bilangan Buncit Indah atau Jati Padang, tetapi rasanya ya biasa biasa saja. Maka dari itu saya penasaran nih membuat pecak gurame yang ada di resep buku Pak Bondan.

Di resep Pak Bondan, pecak gurame yang ada menggunakan kacang tanah dan mede sebagai bumbunya. Tanpa berpikir panjang saya langsung mengolah sesuai dengan bahan resep dan instruksi cara pembuatannya. Setelah dibuat dan dirasa rasa, mengapa ini jadi seperti bumbu pecel madiun? Rasa kencurnya sangat terasa sekali. Dan lebih cocok jadi condiment ayam goreng atau ikan lele goreng yang ada di pinggiran jalan.

Rabu, 29 Januari 2014

Lampah kuning (19-100)


Lempah kuning, makanan yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Sajian ini khas sekali dihidangkan apabila kita sedang berwisata ke Belitung. Kekuatan dari makanan ini berasal dari nanas dan terasi asal Belitung. Rasa segar berasal dari parutan atau potongan nanas, sedangkan rasa gurihnya sendiri muncul dari ikan dan terasi.

Pertama kali saya mengetahui resep lempah kuning ketika saya mengikuti Cooking Class dengan Chef Edrian Chia (eh bener gak ya?). Chef ini suka muncuh di salah satu acara Metro TV. Basic dari dia adalah chinese cooking karena pernah belajar disana. Tetapi di Indonesia sendiri, beliau pernah mengembangkan makanan khas Belitung hingga diundang oleh Ahok.Oleh karena itu salah satu masakan yang dia ajarkan kepada peserta adalah lempah kuning ini.

Selasa, 28 Januari 2014

Tumis Pakis (18-100)


Pakis adalah kerabat dari tanaman paku-pakuan yang berkembang biak dengan cara menyebar sporanya. Tanaman ini kerap diolah menjadi makanan di daerah Sumatra dan Kalimantan. Biasanya, daerah Padang dan Pekanbaru mengolah tanaman ini menjadi gulai. Sedangkan daerah Banjar mengolah tanaman ini menjadi aneka tumis tumisan. Menurut anneahira.com, daun pakis memiliki kandungan vitamin C dan kalsium yang cukup tinggi sehingga baik untuk dikonsumsi untuk sehari hari.

Karena tanaman ini tidak familiar untuk diolah di Pulau Jawa, makanya banyak kerancuan orang dalam mengolah sayuran ini. Sewaktu saya ke supermarket, tersedia dua jenis paku tanpa nama dan jenis yang bisa kita bedakan. Perbedaannya, paku yang kiri memiliki jari jari daun yang lebar dan batang yang lebih berbobot. Sedangkan paku yang ada di sebelah kanan memiliki daun yang lebih tipis, rapat, dengan batang yang kecil tetapi lebih keras.



Senin, 27 Januari 2014

Kembung Betelok (17-100)


Ayam kodok merupakan cerminan yang paling mirip menggambarkan kembung beletok. Walaupun sebenarnya saya sendiri belum pernah masak langsung ayam kodok sih hehe. Kembung beletok ini adalah panganan khas Bangka Belitung dimana sudah sangat jarang disajikan, makanya harus dipopulerkan nih sama ibu ibu muda setidaknya.

Mengapa saya bilang mirip dengan ayam kodok?

Minggu, 26 Januari 2014

Udang Asam Pedas (16-100)


Makanan memiliki efek jangka pendek dan panjang kepada siapa yang memakannya. Maka dari itu ada peribahasa yang mengatakan 'you are what you eat'. Kebiasaan orang menyukai sesuatu makanan mempengaruhi identitas dan kehidupannya. Apalagi di ilmu kuliner Cina dan India, sifat makanan dibagi menjadi dua jenis. Kalau di Cina, hitam dan putih, sedangkan di India, panas serta dingin. Maka dari itu prinsipnya adalah kita mesti pintar pintar menyeimbangkan suhu yang panas dan dingin tersebut.

Panas atau terlalu hitam untuk seseorang tidak baik karena bisa jadi hawa menggebu gebu atau marah marah membuat orang tidak nyaman. Begitu juga dengan hawa yang terlalu dingin. Kalau ada yang bersikap terlalu dingin kepada kita juga tak enak toh.

Sabtu, 25 Januari 2014

Sop ikan Batam (15-100)


Temans, siapa yang belom pernah sih makan sop ikan di Indonesia. Apa? Kalian baru nyobain sop kaki kambing, sop ayam, dan sop jagung ? Malu lah seharusnya kalian. Negara kita punya berhektar hektar laut yang di dalamnya penuh dengan biota laut lho. Dan kalau sudah dimasak menjadi makanan rasanya pasti enak enak. Nah, jadi setelah baca artikel ini harus nambah pengalamannya memakan jenis sop ikan hasil laut.

Sop ikan batam adalah makanan yang pasti orang cari kalau ke sana. Cabang cabangnya sudah banyak sih bertebaran di provinsi lainnya. Ibarat gudeg di Jogja, sop ikan Batam menjadi makanan yang wajib kalau kita pergi kesana, Apabila kita makan di tempatnya, juga ada appetizers seperti otak otak ikan yang memiliki rasa legit dan gurih dengan paduan sambel kacang yang rasanya enak banget. Eh ini kenapa gua jadi promo resto Yongkee Sop ikan Batam yak?

Minggu, 12 Januari 2014

Gulai ikan salai (14-100)



Salah satu cara untuk mengawetkan makanan adalah dengan cara mengasap. Sehingga kondisi masakan tersebut akan hilang kandungan airnya dan tidak memiliki tempat berkembangnya mikroba. Ikan salai adalah salah satu ikan yang diawetkan dengan cara di asap. Jenis ikan salai yang biasanya berasal dari Sumatra ini bisa dibuat dari ikan lele, ikan patin, baung, toman, dan selais. Yang pasti asalnya berasal dari air tawar.

Sebenarnya yang saya tahu, ikan ini banyak diproduksi di daerah Pekanbaru. Tetapi di buku Pak Bondan malah masuk ke bab kuliner Sumatra Selatan dimana ikan salai dibuat menjadi gulai. Aroma ikan ini sebelum dimasak adalah bau asap tentunya. Dengan tekstur yang sudah kering dan tipis maka ikan ini baik jika disimpan di kulkas sebelum diolah.

Rabu, 08 Januari 2014

Daun kari (Murraya koenigi)

sumber: wikipedia
  Pohon kari (Murraya koenigii) adalah tanaman tropis-sub-tropis dalam keluarga Rutaceae. Tanaman ini asli dari India dan Sri Lanka. Mungkin kalau tebak tebakan saya, ada saudagar india yang berlayar hingga ke Selat Malaka kemudian berlabuh di Aceh. Sehingga banyak juga tanaman ini digunakan dalam kuliner Aceh.

Daunnya digunakan dalam banyak masakan di India dan negara-negara tetangga. Sering digunakan dalam kari, daun umumnya disebut dengan nama "daun kari", meskipun mereka juga diterjemahkan sebagai "daun mimba manis" dalam kebanyakan bahasa India (sebagai lawan dari daun nimba biasa yang pahit). Kalau dalam bahasa Indonesianya memiliki nama lain salam koja atau temurui.  Sepertinya daun inilah yang suka disalah kaprahkan menjadi daun ganja karena baunya sangat eksotik dan membuat makanan menjadi lezat sekali.

Arsik Ikan Mas (13-100)


Panganan khas Batak ini sudah terkenal kemana mana, namanya arsik ikan mas. Kalau ditelaah cara memasaknya seperti pepes yaitu dikukus. Bedanya, kalau di daerah sunda, ikan masnya dikukus dengan daun pisang. Sedangkan arsik ini dimasak dengan cara ditim pada wajan. Supaya nggak lengket, pada alas wajan dilapisi potongan kacang panjang, sereh, dan lokio terlebih dahulu supaya nggak lengket.

Ada cerita dibalik saya membuat ikan arsik ini. Sewaktu saya membeli andaliman dan bunga kecombrang di Pasar Minggu, saya sempat menanya sama inang yang jualan. Bu,gimana kalau saya ganti ikannya jadi gurame soalnya durinya banyak kalau ikan mas. Nggak enak dek, dipresto aja ikannya jadi bisa dimakan. Presto, iya juga sih, akhirnya saya menanyakan ke Mbak Ani, apakah kita masih punya panci presto. Dan voila, panci prestonya ada dan gak pernah dipake.

Selasa, 07 Januari 2014

Ayam Pinandar (12-100)

Olahan ayam khas Batak ini katanya Pak Bondan sih jarang ada di menu menu lapo atau restoran batak. Alasannya karena resep aslinya menggunakan darah ayam. Untuk pemegang agama islam, darah diharamkan. Katanya sih dengan adanya tambahan darah di masakan membuat rasanya menjadi semakin gurih dan sedap. Ya kalau diulik ulik lagi dalam darah kan memang terkandung protein yang seharusnya memang bisa membuat gurih.

Ayam pinandar yang saya masak tentu saja tanpa menggunakan darah ayam. Kalau dipikir pikir bumbu yang ada di atasnya bisa diibaratkan sebagai saus layaknya pecel. Tetapi kandungan utamanya adalah hati ayam yang diblender dan dicampur dengan santan. Hati ayam sudah memiliki rasa gurih dari lemaknya. Begitu juga dengan santan. Jadi buat apa mesti ditambah bumbu penyedap atau darah ayam.

Minggu, 05 Januari 2014

Kare Kameeng (11-100)


Kambing yang dalam bahasa Inggris adalah goat merupakan mamalia berkaki empat, bunyinya mengembik, dan memilki bau prengus yang khas. Kambing dan domba adalah dua hewan yang berbeda. Kalau kambing, gak punya bulu yang bisa dibuat wol. Selain itu, lemaknya lebih banyak dan berbau.

Tidak begitu banyak kuliner di indonesia yang memakai daging kambing. Umumnya dimasak menjadi sate, gulai, tongseng, kare, atau disop kakinya. Sepertinya memang masyarakat kita tidak begitu suka mengonsumsi hewan ini. Apalagi banyaknya klaim yang memvonis daging ini banyak mengandung kolesterol.

Saya sendiri bukan penikmat daging kambing. Menurut saya banyak yang tidak bisa mengolahnya menjadi daging yang empuk, gak bau, dan meresap bimbunya. Salah satu pengalaman saya, ya karena pernah makan sate kambing yabg masih bau prengus. Makanya saya bingung kalau ada yg bilang olahan daging kambing enak kalau masih ada bau prengusnya. Hadeh menurut saya sih malah salah besar.