Minggu, 19 Februari 2017

Resep Sate Taichan


Sate Taichan, berderet deret tenda kaki lima di bilangan Senayan, Jakarta Selatan berjualan dengan nama yang sama ketika saya melaluinya dengan ojek online. Saya pun penasaran dan bertanya kepada driver tentang sate taichan. Kata driver, perbedaannya ada di bumbunya yang bukan kacang. Saya pun cuma mengiyakan saja, sambil memerhatikan kalau rata rata semua kaki lima memiliki pembelinya masing masing.

Singkat cerita, di lain waktu saya pulang kerja dan berhenti sejenak di bilangan Blok M. Kala itu, saya merasa masuk angin dan harus mengisi perut dengan makanan. Efek ini terjadi karena saya sempat telat makan. Kalau orang lain ada yang malah sakit lambungnya, jika saya naiklah asam lambungnya. Efeknya adalah pembuluh darah menyempit, kepala pening, dan mual.

Kalau sudah begitu, selain mengeluarkan isi lambung. Saya harus mengisi perut walaupun hanya bisa sedikit. Biasanya makanan manis, atau berrempah seperti jahe adalah penolong yang paling handal. Maka malam itu, satu pedagang kaki lima yang menjual sate jadi pilihan saya.

Ketika memesan, dia menanyakan ke saya. Mau bumbu kacang atau taichan? Langsung saya menjawab kacang tanpa pikir panjang. 

Baru termakan dua tusuk dan dua lontong, saya tidak bisa memasukkan makanan lebih banyak. Akhirnya saya meminta abang penjual untuk membungkus sisa sate dan lontong tadi. Sambil basa basi, saya pun penasaran bumbu taichan itu apa? 

Jumat, 17 Februari 2017

Gohu Ikan



Banyak yang belum tahu kalau ikan mentah tidak hanya populer di Negeri Matahari Terbit atau Jepang. Padahal masyarakat Sulawesi memiliki menu yang serupa, disebut dengan Gohu Ikan. Bedanya kalau sashimi jepang, bisa dari bermacam macam ikan. Gohu ikan akrab dengan ikan tuna.

Ketika saya memposting masakan ini di Instagram @renandra banyak yang menuai pesan agar berhati hati mengonsumsi ikan mentah. Ada benarnya memang. Beberapa ikan yang tidak terjamin, malah akan membawa penyakit atau cacing dan bisa berkembang biak di tubuh yang memakan.

Maka dari itu, saya pun hanya berani mengolah dari ikan yang memang khusus untuk hidangan sashimi. Membelinya pun di supermarket Jepang Papaya, yang saya tahu supliernya siapa, hehe.

Yang mau coba, gampang banget, ini resepnya suda direkreasikan dengan sentuhan lokal dan jepang. Pastinya akan membuat lidah yang makan bergoyang. Resep aslinya hanya menggunakan lemon cui atau jeruk kunci sebagai enhancer rasa amis dari ikan dan mengurangi potensi bakteri (Ih mulai serius). Tetapi saya tambahi sedikit shoyu atau kecap jepang yang ternyata malah membuat perpaduan rasa yang aduhai.

Ikut Lomba Part 3

Perbedaan part 2 dan 3 tentunya sangat signifikan dari segi kesibukan, budget, dan pengalaman. Beruntung di lomba kali ini, gua bisa satu tim dengan Adi. Orang yang passion dan skill nya sangat kuat di dunia videografi, fotografi, dan persinetronan (bukan drama dalam tanda kutip lho). Selain itu, Adi pernah bekerja di bidang marketing food industry, dimana tahu dengan benar angle angle yang oke untuk mengambil gambar maupun video.

Untuk janjian dengan saya memang tidak mudah. Adi yang sibuknya macem macem dan saya yang kerja office hour ditambah deadline lomba yang sudah sangat dekat menjadi kendala utama buat kita berdua. Setelah melalui proses dealing waktu janjian yang agak rumit, akhirnya kami setuju mengerjakan lomba di Hari Selasa, dimana lima hari setelahnya (Hari Minggu) video sudah harus dikirim ke panitia.

Rabu, 15 Februari 2017

Ikut Lomba Part 2

Gua inget, dulu pas jaman kuliah. Ada satu kompetisi memasak juga. Yang mengadakan temen temen satu jurusan sendiri. Bahan bakunya juga tempe, sama kaya kompetisi yang gua kerjain tahun ini bareng Adi. Bedanya, tahun 2009 (kalo gak salah) gua mesti buat menu yang lansung dibuat dan dibuat dalam satu tim.

Kali itu pilihan gua, jatuh ke anak laki laki berbadan besar yang bernama Ari. Ari ini tukang makan. Bisa dilihat dari size badannya yang montoq. Sebagai orang yang tukang makan, sudah pasti mindset Ari untuk makanan adalah enak dan enak sekali. Tapi karena beliau baik hati dan kadang royal untuk jajanin gua makanan.

DI kala itu, kita sama sama sibuk untuk ngerjain proyek dalam acara yang berbeda tapi masih satu rangkaian. Alhasil, mau belanja bahan pun dilakukan last minute. Nggak sempet browsing resep, beli bahan juga asal asalan, maunya murah tapi bagus. Usaha yang gak serius itu kita mesti hadapi sewaktu lomba akan dimulai.

Jumat, 10 Februari 2017

Ikut Lomba Part 1

Video maker. Something that i was used to in High School. Gua iseng iseng bawa kamera pocket ke sekolah, capture semua gambar dan video yang penting dan gak penting. Dan belajar U-lead video maker sama Anak yang rada tengil, called him Yudo (dipelesetin dikit).

Membuat video adalah salah satu passion terpendam gua. Entah karena bisa ngejelek2in temen sekelas, atau memang gua berbakat. Pada akhirnya video ini dijual ke temen temen sekelas. Feedback mereka? Pada seneng banget, apalagi gua bisa Riya karena cuma kelas gua aja yang punya. Feedback nyokap? Kok gak dijual lebih mahal lagi... Hmm... Gua pun yang bukan otak dagang, masukin kuping kanan keluar kiri aja.

But time flies. Gua masuk kuliah, suasana ganti, and koneksi internet belom secepet sekarang. Video lokal paling terkenal yang ada di Indonesia, mungkin Ariel dan kawan kawan. Sampai akhirnya banyak video lokal yang edukatif dan inspiratif bisa masuk ke youtube, sampai buat channel sendiri bahkan artis di masing masing socmed. Sebutkah youtuber, celebgram, atau celebtweet. Beberapa temen berceloteh ke gua untuk bikin video masak. 'Lah motong kentang aja belom becus', walau dalem hati, kalau acting bisa sih diatur.

Minggu, 05 Februari 2017

Sukun Salad

Gorengan lagi, gorengan lagi. Begitulah menu sejati di rumah saya. Semua yang
digoreng pasti enak, tinggal diungkep atau tepungi, goreng. Selesai.

Sore itu, saya melihat Mbak sedang mengukus sukun. Ukurannya cukup besar. 
Saya minta dua potong dan saya oleh deh menjadi salad sukun dengan resep dasar Potato Salad
dari Cooking with the Dog. Beruntungnya, sukun yang dibeli Ibu saya manis banget rasanya.
Enak banget deh pokoknya. Untuk dressing saya menggunakan bumbu wijen dari brang kewpie.




Bahan
Sukun 300 gram kukus potong dadu
Wortel 1 buah serut
Timun 1 buah iris tipis
Telur rebus 1 buah potong dadu
Bawang bisa bombay 1/2 potong iris tipis
Ponzu atau saus wijen 2 sdm
Wijen hitam
Cuka beras
Garam dan merica

Cara membuat
Persiapan:
  1. Wortel yang sudah diiris seduh dengan air panas. Tiriskan. Rendam dengan air es dan berikan cuka beras 1 sdt.
  2. Berikan 1 sdt garam pada ketimun. Aduk diamkan 1 menit. Peras kelebihan air dari ketimun dengan tangan.
  3. Berikan 1 sdt garam pada bawang bombai. Rendam dengan air es dan diamkan 1 menit. Peras kelebihan air dingin dan tiriskan.
  4. Masukan sukun pada mangkok, tambahkan timun, bawang dan wortel. Tambahkan garam dan aduk.
  5. Masukkan potongan telur, bubuhi dengan saus wijen dan aduk.
  6. Tambahkan lada dan wijen hitam.
  7. Sajikan.