Rabu, 05 Februari 2014

Mahalnya tuna pangek (22-100)


Musim hujan membuat banyak masyarakat yang kalang kabut. Khususnya bagi penduduk pesisir dan perkotaan. Penduduk pesisir tidak bisa mengarungi lautan karena hujan badai. Lamanya bisa berbulan bulan. Mereka menyebutnya dengan musim angin barat. Bahkan kalau arusnya sangat tinggi, daerah tersebut bisa sampai terisolir. Kalau sudah kejadian seperti ini, mereka hanya bisa mengandalkan ikan yang diperolah dari sekitar pulau atau pasokan sebelum terjadinya angin barat. Sedangkan masyarakat perkotaan menjadi sulit karena akses jalan yang tertutup, kebanjiran rumah, hingga menyebarnya berbagai macam penyakit seperti demam, diare, bahkan leptospirosis.

Kerugian yang dialami saya untuk melanjutkan Tenten Bondan Project adalah harga ikan laut yang membumbung tinggi atau tidak tersedianya pasokan yang banyak. Bahkan untuk membuat hidangan yang satu ini sempat maju mundur. Buat nggak ya, lebih baik dibuat masakan lain yang berbahan baku lebih murah. Tapi akhirnya niat itu saya bulatkan juga, di hari Minggu kemarin, saya membeli potongan tuna steak dengan harga relatif murah. Dimana bumbu bumbu pelengkap yang lainnya sudah siap digunakan.

Pangek tuna disebut sebut sebagai makanan padang sebagai alih fungsi orang yang tidak bisa lagi mengonsumsi makanan bersantan. Jadi makanan ini lebih light dan yang pasti menyehatkan. Selain lebih sehat, untuk memasak pangek tuna ternyata mudah sekali. Untuk mengolah bumbunya, kita hanya perlu mengulek bawang merah dan bawang putih. Kemudian tinggal digabungkan dengan bumbu lainnya pada kuali tanpa perlu ditumis terlebih dahulu. Tuna yang sudah dibeli tinggal dipotong sesuai selera. Fyi saya membeli yang potongan steak tanpa tulang. Namun, pada resep ada satu bahan yang tertinggal yaitu tomat. Jadi saya menambahkan sendiri tomat sebagai bahan penyegar kaldu kuahnya.

Rasa kuah pangek tuna ini maknyus banget. Kita bisa merasakan sensasi segar yang berasal dari tomat, asam kandis, perasan jeruk nipis, dan aroma daun kunyit serta daun kemangi. Daun kemangi ini adalah pengganti dari daun giri giri. Daun giri memiliki nama lain holy basil. Karena masih satu kerabat jadi tidak masalah disubstitusi.

 Kalau dipikir pikir, masakan ini fleksibel juga untuk jenis ikan lainnya yang biasa di sop. Ditambahkan jamur kuping, enoki, atau jagung pipil sepertinya lebih menambah nilai gizi dari hidangan ini. Silahkan mencoba.


Rasa: 4.5 dari 5
Tingkat kesulitan memasak: Mudah
Tingkat kesulitan bahan: Mudah
Modifikasi resep: Diperlukan(ditambahkan tomat)

4 komentar:

  1. Resepn utuhnya mana mas???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena resepnya udah enak yangsama plek kayak di buku, jadi gak etis kalo saya copaste tanpa ada beda2nya. Ntar DM lewat facebook aja yaa, hehe...

      Hapus
    2. oh itu gak apa2 mas toh kan msh menyebutkan sumbernya....
      kalo ada modifikasi resep tinggal ditulis 'diadaptasi dr resep...."
      btw, thx resepnya, kayaknya aku pake ekor tenggiri buat resepnya!

      Hapus
    3. Oh gitu.. Bisa juga ya... Iya tenggiri pasti enak juga itu..
      Dasar kaldunya udah enak intinya, tinggal di mix match
      sama protein n sayurannya aja hehe

      Hapus