Sabtu, 25 Januari 2014

Sop ikan Batam (15-100)


Temans, siapa yang belom pernah sih makan sop ikan di Indonesia. Apa? Kalian baru nyobain sop kaki kambing, sop ayam, dan sop jagung ? Malu lah seharusnya kalian. Negara kita punya berhektar hektar laut yang di dalamnya penuh dengan biota laut lho. Dan kalau sudah dimasak menjadi makanan rasanya pasti enak enak. Nah, jadi setelah baca artikel ini harus nambah pengalamannya memakan jenis sop ikan hasil laut.

Sop ikan batam adalah makanan yang pasti orang cari kalau ke sana. Cabang cabangnya sudah banyak sih bertebaran di provinsi lainnya. Ibarat gudeg di Jogja, sop ikan Batam menjadi makanan yang wajib kalau kita pergi kesana, Apabila kita makan di tempatnya, juga ada appetizers seperti otak otak ikan yang memiliki rasa legit dan gurih dengan paduan sambel kacang yang rasanya enak banget. Eh ini kenapa gua jadi promo resto Yongkee Sop ikan Batam yak?


Anyway, perjalanan gua membuat sop ikan batam ini menjadi sebuah jalan cerita yang unik kembali. Dimana ceritanya ber setting lagi lagi di Pasar Minggu. Seminggu sebelumnya saya pergi ke Pasar Minggu di siang hari, setelah saya membeli sayur dan bumbu dapur, tidak sengaja saya melewati lapak ikan ikanan. Disitu saya tergiur membeli cumi cumi dan udang. Untuk udang yang tidak saya mengerti spesiesnya apa, dihargai sangat murah yaitu 10.000 untuk satu kantong plastik ukurang sedang. Yang sebenernya saya tau sih, udang ini kalau dimasak bentuknya sebelas tiga belas kayak ebi kering. Cumi cumi yang saya beli harganya gak murah murah banget, 20 ribuan untuk berapa kg ya? lupa tuh, hahaha...

Nah, ketika perjalanan di angkot saya mulai merasa sesuatu yang tidak beres. Seafood seafood tersebut memberikan aroma tidak sedap. Haduh yang ada saya berdoa supaya penumpang yang masuk gak banyak banyak (maaf ya pak supir), atau setidaknya dihilangkan indera penciumannya sesapainya saya turun nanti. Dengan cerdiknya saya taroh aja tuh plastik berisi cumi dan udang di lantai angkot, sedangkan sayurnya saya pangku. Hahahaha.. Sebenernya tidak aman sekali kalau dilihat dari food safetynya.

Singkat cerita saya sudah di rumah dan membuka semua bungkusan yang saya beli tadi. Dan disitu baunya mulai menyengat kemana mana. Lalet laletpun mengerubungi saya dan Mbak Ani. Disinilah saya belajar sesuatu,
 
"janganlah kamu membeli ikan dan sejenisnya (kecuali yang masih hidup) di pasar pada siang hari. Niscaya mereka sudah setengah b u s u k"

 Jyaah, upaya pengawetan cumi dengan memberikan cuka merek Dixiepun dilakukan. Lalet lalet tadi yang termasuk golongan pintar sepertinya tahu kok kalau tuh cumi udah gak fresh. Tetap saja sebagian dari mereka masih mengerubungi seantero dapur. Setelah cumi dibersihkan dan direndam air cuka. Udang dilepas dari kepalanya. Kedua bahan makanan itu ditaro di plastik zip dan disimpan di kulkas.

Balik lagi ke cerita membuat sop ikan batam. Seminggu setelahnya, saya kebetulan pulang malam dan menumpang crew saya. Karena rumah crew tersebut di bilangan Depok jadi kami bisa melewati Pasar Minggu. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul dua pagi. Saya minta untuk di drop di seberang pasar. Dan apa yang saya temukan, pasar pada jam segitu adalah surga untuk menghemat uang belanja dan membeli makanan yang benar benar segar. Yang tadinya cuma niat liat aja, akhirnya saya jadi beli ikan tongkol, tomat hijau, daun kunyit, selada, dan bumbu lainnya untuk masak hahahaha.

Keesokannya hujan melanda Jakarta. Waktunya yang tepat untuk membuat masakan yang dapat menghangatkan tubuh yaitu sop ikan batam. Sebenarnya bumbu kaldu yang diciptakan berasal bukan dari tulang ikan tetapi perpaduan antara teri nasi, ebi kering sangrai, dan bawang putih. Rasa umami khas bahari mencampur aduk ketika sudah berada di kuali. Nah, gurihnya umami inilah yang membuat kaldu sop ikan batam menjadi sangat enak dan berbeda.

Kesegaran kuahnya juga dipengaruhi oleh potongan tomat hijau yang memiliki rasa asli segar dan kecut. Kalau bumbu dasarnya saja sudah segar, maka sekarang tinggal ditambahi dengan protein yang masih harus segar juga. Saat itu saya hanya menambahkan potongan ikan tongkol dan udang yang pekan lalu saya beli. Saya gak berani masukin cuminya, yang ada nanti malah jadi gagal hehe.

Di pagi yang sangat teduh dengan rintikkan air hujan, rasanya enak sekali menyantap sop ikan batam. Bahan bakunya mudah didapat begitu juga cara membuatnya nggak ribet. Selamat mencoba.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar