Rabu, 29 Januari 2014

Lampah kuning (19-100)


Lempah kuning, makanan yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Sajian ini khas sekali dihidangkan apabila kita sedang berwisata ke Belitung. Kekuatan dari makanan ini berasal dari nanas dan terasi asal Belitung. Rasa segar berasal dari parutan atau potongan nanas, sedangkan rasa gurihnya sendiri muncul dari ikan dan terasi.

Pertama kali saya mengetahui resep lempah kuning ketika saya mengikuti Cooking Class dengan Chef Edrian Chia (eh bener gak ya?). Chef ini suka muncuh di salah satu acara Metro TV. Basic dari dia adalah chinese cooking karena pernah belajar disana. Tetapi di Indonesia sendiri, beliau pernah mengembangkan makanan khas Belitung hingga diundang oleh Ahok.Oleh karena itu salah satu masakan yang dia ajarkan kepada peserta adalah lempah kuning ini.


Rasa rasanya, lempah kuning ini memiliki cita rasa yang tricky. Kenapa? Karena setiap orang yang memasaknya memiliki hasil akhir rasa yang berbeda. Ceritanya, sewaktu saya mengikuti cooking class tadi, saya langsung menyukai makanan ini. Hingga saya coba sendiri di rumah dan rasanya masih enak, tidak jauh berbeda.

Hingga saya penasaran dengan rumah makan khas Bangka yang berada di bilangan Panglima Polim. Setelah mencoba disana dengan dua varian bumbu lempah. Rasanya tidak seenak yang pernah saya rasakan. Cenderung plain dan tidak sedap. Tadinya saya berpikir, mungkin karena yang memasak bukan orang asli Belitung jadi rasanya dibuat flat.

Pemikiran saya ternyata tidak dapat dibetulkan seratus persen. Ketika saya berwisata ke Belitung, di hari pertama kami dibawa oleh tim travel yang telah kami pesan untuk makan di pesisir pantai Tanjung Tinggi. Tempatnya tidak memiliki nama yang khas, hanya sebuah ruangan beratapkan seng yang menghadap ke laut. Disitulah saya merasakan lempah kuning yang enak dan segar tetapi memiliki kiblat rasa yang berbeda dengan Chef Edrian. 

Pada hari keduanya, kami dibawa ke restoran 'Rumah Makan Tempo Duluk' yang terkenal di pusat kota Belitung. Disana kami lagi lagi memesan lempah kuning. Bedanya, disajikan di dalam batok kelapa. Hmm makin menarik bukan sehausnya? Akan tetapi ternyata lempah kuning di pesisir pantai tadi rasanya lebih nikmat dibandingkan yang ini. Hmm kenapa ya?

Berdasarkan yang sudah saya buat, ada rasa segar yang bisa ditambahkan. Dimana di buku yang ditulis Pak Bondan tidak ditulis. Elemen asam dan cuka Dixie menambah kesegaran dari kuah yang membuat lempah kuning semakin segar. Kemudian beberapa potong nanas, ada baiknya diparut atau diblender supaya warna kuning yang ada tidak hanya diciptakan dari kunyit saja. Penginapan masakan selama sehari juga meningkatkan peresapan bumbu ke dalam daging ikan. Yang pastinya membuat rasa ikan tersebut tambah maknyus hehe

Dimana dibalik cerita ini, sewaktu saya mencoba resep yang ada di buku, saya lupa untuk menthawing ikan yang disimpan di freezer. Akan tetapi sebenarnya tidak apa apa langsung dimasak dalam keadaan beku. Hanya saja begitu saya mencoba, lho kok rasanya masih agak mentah. Apa ikannya sudah basi ya? Ternyata memang makanan ini harus diinapkan dulu. Sebagai penambah serat dan vitamin, ada baiknya bisa menambahkan aneka jamur yang tidak memberi varian rasa yang kuat, seperti enoki atau kuping. Kalau sudah perna buat dijamin ketagihan deh. Selamat mencoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar