Rabu, 08 Januari 2014

Daun kari (Murraya koenigi)

sumber: wikipedia
  Pohon kari (Murraya koenigii) adalah tanaman tropis-sub-tropis dalam keluarga Rutaceae. Tanaman ini asli dari India dan Sri Lanka. Mungkin kalau tebak tebakan saya, ada saudagar india yang berlayar hingga ke Selat Malaka kemudian berlabuh di Aceh. Sehingga banyak juga tanaman ini digunakan dalam kuliner Aceh.

Daunnya digunakan dalam banyak masakan di India dan negara-negara tetangga. Sering digunakan dalam kari, daun umumnya disebut dengan nama "daun kari", meskipun mereka juga diterjemahkan sebagai "daun mimba manis" dalam kebanyakan bahasa India (sebagai lawan dari daun nimba biasa yang pahit). Kalau dalam bahasa Indonesianya memiliki nama lain salam koja atau temurui.  Sepertinya daun inilah yang suka disalah kaprahkan menjadi daun ganja karena baunya sangat eksotik dan membuat makanan menjadi lezat sekali.


Mbak Ani dengan buah yang siap

 ditanam
Tanaman ini berbentuk seperti semak semak dan memiliki buah berwarna ungu gelap cenderung ke hitam. Kalau dimakan buahnya memiliki tekstur seperti chersen dan masih berasa manis kemudian ada juga aroma daun ketika digigit. Untuk yang mau menanam kembali, bisa dilakukan dengan menanam bijinya atau dengan cara stek batang.

Ekstrak daun koja dilaporkan memiliki kandungan sebagai berikut:air(66.3%), protein (1%), lemak (1%), karbohidrat (16%), serat (6.4%) dan mineral (4.2%). Kandungan mineral utama per 100 gram daun adalah kalsium (810 mg), fospor (600 mg) dan besi (2.1 mg). Kandungan vitaminnya adalah karoten (12,600 i.u.), asam nikotinat (2.3 mg) dan vitamin C (4 mg) (WIkipedia).

Cara untuk menggunakan daun kari pada masakan adalah dengan cara memasukannya ketika makanan menjelang matang. Rasa aromatik yang sangat harum pasti akan terasa. Apabila dimasak dengan minyak yang panas, daun ini bertekstur renyah dan sangat enak seperti keripik. Sayangnya, daun ini berkurang keenakannya ketika sudah dalam kondisi kering. Jadi tidak bisa dimanfaatkan layaknya daun salam atau bay leaf. Permukaannya yang tidak tebal pun membuat daun ini mudah layu, tidak seperti daun jeruk.

Biasanya daun kari mudah ditanam di pekarangan. Tengoklah tetangga tetangga sekitar anda, siapa tahu ada yang punya tapi kurang dimanfaatkan. Atau, beberapa pasar tradisional juga kerap menajajakan daun ini. Biasanya daun ini dijual oleh pedagang yang menjual bumbu dasar/halus. Selamat berburu dan mengolah masakan anda dengan daun kari.

1 komentar:

  1. Yang butuh bibit Salam Koja/Kare/Aceh bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia. Trims Prabowo Jogja

    BalasHapus