Sate Taichan, berderet deret tenda kaki lima di bilangan Senayan, Jakarta Selatan berjualan dengan nama yang sama ketika saya melaluinya dengan ojek online. Saya pun penasaran dan bertanya kepada driver tentang sate taichan. Kata driver, perbedaannya ada di bumbunya yang bukan kacang. Saya pun cuma mengiyakan saja, sambil memerhatikan kalau rata rata semua kaki lima memiliki pembelinya masing masing.
Singkat cerita, di lain waktu saya pulang kerja dan berhenti sejenak di bilangan Blok M. Kala itu, saya merasa masuk angin dan harus mengisi perut dengan makanan. Efek ini terjadi karena saya sempat telat makan. Kalau orang lain ada yang malah sakit lambungnya, jika saya naiklah asam lambungnya. Efeknya adalah pembuluh darah menyempit, kepala pening, dan mual.
Kalau sudah begitu, selain mengeluarkan isi lambung. Saya harus mengisi perut walaupun hanya bisa sedikit. Biasanya makanan manis, atau berrempah seperti jahe adalah penolong yang paling handal. Maka malam itu, satu pedagang kaki lima yang menjual sate jadi pilihan saya.
Ketika memesan, dia menanyakan ke saya. Mau bumbu kacang atau taichan? Langsung saya menjawab kacang tanpa pikir panjang.
Baru termakan dua tusuk dan dua lontong, saya tidak bisa memasukkan makanan lebih banyak. Akhirnya saya meminta abang penjual untuk membungkus sisa sate dan lontong tadi. Sambil basa basi, saya pun penasaran bumbu taichan itu apa?
Abang yang jualpun menjelaskan kalau bumbunya adalah jeruk nipis dan cabai rawit. Katanya, kalau pesannya bumbu taichan, orang bisa pesan sate dengan porsi yang lebih banyak. Hitungannya, kalau pakai bumbu kacang cuma 10 tusuk, tapi jika pesan Taichan bisa 25 tusuk. Informasi tambahannya lagi yang kurang penting (Buat saya), Alliando aja suka makan pesan disini. #Okesip...
Sampai rumah saya browsing apa itu Sate Taichan melalui Youtube. Video dengan viewers paling banyak adalah resep yang diupload oleh kokiku.tv. Dimana ternyata, sausnya BEDA sama yang dikasih tau Abang Blok M. Dan marinasi ayamnya simple banget. Kira kira begini resepnya (tanpa takaran)
Bahan
1. Daging ayam fillet potong dadu
2. Garam dan gula
3. Minyak goreng
Saus: Bawang merah, bawang putih, cabai rawit, gula, dan garam
Ketika saya melihat resepnya, terbayang sate yang dimakan dengan bumbu soto betawi.
Tapi karena saya penasaran, ya saya coba sendiri. Dengan modal cara barbeque seadanya, hoho (tanpa alat grill yang proper dan tusuk sate. Tapi daging ayamnya saya tambahkan shoyu kikkoman untuk proses marinasi, kemudian sausnya juga saya reduce untuk mengurangi air yang ada pada pada saat proses blender.
Hasil dan rasanya? Biasa aja. Masih penasaran kenapa ngetrend. FYI, sate yang dijual Prima Fresh Mart dalam kemasan frozen lebih enak dibanding resep ini. So sorry, tapi ya begitulah realitanya.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar