Cingur dalam bahasa indonesia berarti bibir sapi. Selain sapi, ada juga bibir ikan yang dimasak yaitu ikan malas. Entah bagaimana ceritanya sampai ada orang yang bisa coba coba mengolah bibir sapi ini untuk menjadi makanan. Yang kedua adalah petis. Olahan fermentasi udang menjadi bumbu udang yang nantinya menjadi suatu pasta untuk diolah lagi. Petis ini hampir mirip dengan terasi, tetapi memiliki rasa yang lebih manis dan warna yang gelap. FYI, hal itu didapatkan dari penambahan gula jawa pada pengolahan petis.
Banyak orang yang tidak menyukai makanan dengan petis. Menurut sudut pandang saya sih, karena membuat makanan tidak menarik dengan warnanya yang hitam dan baunya yang menyengat. Padahal cukup banyakan masakan Indonesia yang mengunakan petis seperti kupat magelang, tahu petis, tahu gunting, dan lain lain.
Nah untuk menyelesaikan tantyangan kali ini, sayangnya saya tidak menemukan dimana si cingur itu dijual. Alhalis saya hanya mengolah dengan bahan seadanya yang ada di kulkas rumah. Resep yang ada di buku adalah resep generik yang harus diproses apabila kita memiliki petis yang mentah dari pasar.
Sedangkan saya agak curang di tantangan kali ini. Entah gimana ceritanya, saya mendapatkan bumbu ini dikirim dari saudara yang tinggal di Surabaya. Dan sampai sekarang menjadi salah satu bumbu instan andalan di rumah. Berikut saya perkenalkan, Boya si bumbu petis instan:
Pada buku, diperlukan pengolahan dengan kacang, air asem, cabai merah, petis, dan bumbu lainnya untuk membuat bumbu rujak cingur. Tetapi menurut saya, dengan bumbu ini dan ditambah sedikit cabai (kalau mau pedas) sudah bsia menciptkan bumbu rujak petis yang maknyus. Lah, saya malah jadi promosi dagangan orang begini yak. Yasudahlah, pokoknya gak usah repot repot kalau mau makan rujak cingur. Pakai ini saja yaa :p
Rasa: 4.5 dari 5
Tingkat kesulitan memasak: Mudah
Tingkat kesulitan bahan: Mudah
Modifikasi resep:Pakai yang instan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar